Owners of Nothing, But Stewards of Everything

Oleh: Joni Welman Simatupang

Daud, Sang Gembala dan Raja menuliskan demikian: "Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya (Mazmur. 24:1)." Pernyataan sederhana ini merupakan sebuah pengakuan agung betapa hebatnya Tuhan. Kekuasaan-Nya melebihi dan melingkupi segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, termasuk diri kita dan segala aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.

Makna tersirat dari Mazmur Daud itu seolah-olah menjadi gema (echo) yang secara tidak langsung melatarbelakangi pernyataan sekaligus perintah Paulus kepada jemaat di Kolose: 

"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya (Kolose 3:23-24)." 

Artinya, jika kita menyadari dan mengakui bahwa Tuhanlah pemilik segala sesuatu, bukan kita, maka kita juga harus menghayati dan mengakui bahwa Dia jugalah pemilik hidup kita, termasuk pekerjaan yang dipercayakan-Nya kepada kita. Kita tidak bisa lagi hidup mengikuti kehendak kita sendiri, tetapi hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan kita pasti akan menerima upah yang ditentukan bagi kita (as our portion) dari Tuhan karena Dia adalah tuan kita dan kita adalah hamba-hamba-Nya (He is our master, and we are His servants). Jadi, kita bukanlah pemilik atas hidup kita melainkan hanya sebagai pengelola. Dan sebagai implikasinya, kita diminta untuk memberi tanggung jawab seratus persen (tanpa kecuali) untuk mengelola semua hal yang telah Ia percayakan/karuniakan dengan baik dan benar.

Being a good steward (manager) is a part of our identity, not just our behaviour (1 Petrus. 4:10-11). Sebagai pengelola yang baik, hidup kita haruslah berguna (menjadi berkat) bagi orang lain (2 Korintus 9:6). Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi kemuliaan Tuhan (Roma 11:36). Karena hidup kita sepenuhnya adalah untuk melayani dan menyembah Tuhan (Wahyu 22:3; 14:13). Dan, apa yang kita lakukan di dunia ini akan memengaruhi bagaimana kita hidup dalam kekekalan bersama Tuhan (Matius 6:19-21). Bagaimana menjadi pengelola atau penatalayan yang baik bagi Tuhan (being a good steward for God) dalam pekerjaan/profesi kita?

Pertama, lakukanlah setiap pekerjaan, seremeh apa pun, dengan sebaik mungkin - give your best in everything you do (Kolose 3:23-24). Kedua, kembangkan setiap talenta atau bakatmu untuk melayani sesama dan memuliakan Tuhan (Matius 25:14-30). Ketiga, gunakanlah setiap kesempatan yang engkau miliki dengan bijaksana karena waktu dan kesempatan adalah milik Tuhan (Efesus 5:15-17). 

Keempat, gunakanlah setiap kesempatan untuk melayani kebutuhan orang lain juga. Lihat sekitarmu dan peduli dengan kebutuhan sesamamu (Filipi 2:1-4). Kelima, rela dan siap berkorban untuk segala hal yang Tuhan minta kita kelola. Ini dikenal juga dengan istilah "go the extra mile" (Matius 5:41).

Marilah kita belajar dari teladan Yohanes (Yohanes 3:30) dan teladan Tuhan Yesus (Ibrani 10:21). Selamat menjadi pengelola yang baik bagi kemuliaan Tuhan!



*Penulis adalah Dosen Teknik Elektro di President University

Administrator July 26, 2024
Share this post
FIND MORE

Apa Yang Bisa Bikin Kita Tangguh?
Oleh: Wanlie