Christmas: God's Good News for Working Professionals

Oleh: Redaksi

Natal adalah momen di mana surga menjangkau bumi dalam cara yang paling sederhana dan akrab. Salah satu bagian yang sering kita baca di Lukas 2 adalah kisah para gembala yang mendengar kabar kelahiran Kristus langsung dari malaikat (Lukas 2:8-9). Ini adalah momen besar, namun Tuhan memilih menyampaikannya kepada kaum pekerja sederhana, bukan kepada raja atau tokoh agama terkemuka. Mengapa Tuhan memilih para gembala, kaum yang sering dipandang rendah, untuk menjadi saksi pertama sukacita Natal? Jawabannya terletak pada cara Tuhan bekerja—Dia tidak memandang status, melainkan hati yang bersedia mendengar dan merespons panggilan-Nya.

Gembala: Simbol Kaum Pekerja
Para gembala pada masa itu adalah pekerja keras yang hidup di pinggiran masyarakat. Mereka menjaga kawanan domba siang dan malam, pekerjaan yang membutuhkan kesetiaan, keberanian, dan ketekunan. Meski dianggap rendah oleh banyak orang, mereka memiliki karakter yang mencerminkan teladan pekerja Kristen: disiplin, tangguh, dan setia pada tanggung jawab mereka. Pilihan Tuhan untuk menyampaikan kabar kelahiran Yesus kepada mereka mengajarkan bahwa setiap pekerjaan, sekecil atau serendah apa pun di mata dunia, bernilai tinggi di hadapan-Nya jika dilakukan dengan setia.

Kabar Sukacita di Tengah Kesibukan
Menarik untuk diperhatikan bahwa para gembala menerima berita Natal di tengah-tengah pekerjaan mereka. Mereka sedang berjaga di padang ketika malaikat datang membawa kabar sukacita (Lukas 2:8-11). Hal ini mengingatkan kita, kaum profesional Kristen, bahwa Tuhan dapat menyatakan diri-Nya di tengah kesibukan pekerjaan kita. Kita tidak perlu menunggu momen khusus atau keadaan yang sempurna untuk merasakan hadirat-Nya. Natal mengingatkan kita bahwa Allah hadir di tempat di mana kita berada, bahkan di tengah tekanan deadline, rapat yang padat, atau rutinitas yang membosankan.

Panggilan untuk Memberitakan Kabar Baik
Setelah mendengar berita dari malaikat, para gembala tidak tinggal diam. Mereka segera pergi ke Betlehem untuk melihat Sang Juruselamat (Lukas 2:15-16), lalu menyampaikan kabar sukacita itu kepada orang-orang di sekitar mereka (Lukas 2:17-18). Respon mereka adalah bukti bahwa Tuhan memakai mereka, kaum pekerja biasa, sebagai duta kabar baik. Ini menjadi panggilan bagi kita, kaum profesional Kristen, untuk tidak hanya menerima berita Natal, tetapi juga memberitakannya. Di tempat kerja kita, di tengah relasi profesional, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus melalui perkataan, tindakan, dan etika kerja yang mencerminkan kasih Allah.

Nilai Pekerjaan di Mata Tuhan
Natal juga mengingatkan kita bahwa pekerjaan kita, betapa pun dunia menganggapnya biasa, adalah bagian dari rencana Allah. Para gembala mungkin berpikir bahwa menjaga domba hanyalah tugas sehari-hari yang tidak berarti banyak. Namun, dalam rencana Allah, mereka adalah saksi pertama dari kelahiran Sang Mesias (Lukas 2:20). Demikian pula, pekerjaan kita adalah panggung di mana Allah dapat bekerja untuk membawa damai dan sukacita kepada dunia. Ketika kita menjalankan tugas kita dengan setia, kita ikut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya yang besar.

Sukacita yang Mengubahkan
Akhirnya, kita belajar dari para gembala bahwa Natal membawa sukacita yang mengubahkan. Mereka kembali ke padang dengan hati yang penuh pujian kepada Allah (Lukas 2:20). Sukacita yang mereka alami tidak hanya berhenti pada malam itu, tetapi menjadi kekuatan yang menyertai mereka dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Sebagai kaum profesional, Natal mengingatkan kita bahwa sukacita sejati bukan berasal dari pencapaian, posisi, atau penghargaan, tetapi dari kehadiran Allah dalam hidup kita.

Kesimpulan
Natal adalah momen di mana Allah menjangkau semua manusia, termasuk kaum pekerja. Kisah para gembala mengajarkan bahwa Tuhan melihat kesetiaan kita, menghargai pekerjaan kita, dan memanggil kita untuk menjadi pembawa sukacita di tengah dunia. Sebagai kaum profesional Kristen, mari kita belajar dari teladan para gembala: bekerja dengan setia, mendengar panggilan Allah, dan membawa kabar baik kepada dunia. Dengan demikian, Natal tidak hanya menjadi perayaan tahunan, tetapi menjadi semangat hidup yang mengubahkan diri kita dan orang-orang di sekitar kita.

 


Redaksi December 23, 2024
Share this post
FIND MORE