Berpikir Secara Vokasional

Oleh: Maringan Hasudungan Hutagaol

Dalam masyarakat kontemporer, konsep panggilan (calling) sering kali menjadi identik dengan pekerjaan atau jenjang karier seseorang. Namun, dari sudut pandang teologi Kristen, panggilan mencakup lebih dari sekadar pilihan pekerjaan. Panggilan merupakan panggilan dari Tuhan, Sang Pencipta, yang mengintegrasikan setiap aspek kehidupan seseorang dengan imannya. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengeksplorasi gagasan tentang pemikiran panggilan dalam teologi Kristen tentang pekerjaan, menawarkan gagasan tentang bagaimana orang percaya dapat melihat pekerjaan dan karier mereka agar selaras dengan iman mereka. Dengan mengkaji prinsip-prinsip Alkitab, perspektif historis, dan aplikasi praktis, tulisan ini bertujuan untuk memperlengkapi orang Kristen dengan pola pikir vokasional yang menghormati Tuhan, melayani kebaikan bersama (common good), dan mendorong setiap anak-anak Tuhan untuk mengembangkan potensi pribadi.

Dasar-dasar Teologis dari Panggilan

1. Penciptaan dan Imago Dei

Inti dari pemahaman iman Kristien tentang panggilan adalah doktrin penciptaan (creation). Umat manusia, yang diciptakan dalam imago Dei (gambar Allah), diberkati dengan kapasitas yang unik untuk berkreasi, menatalayan (stewardship), dan berkarya (Kejadian 1:26-28). Serupa gambar Allah ini menjadi sumber inspirasi pekerjaan kita dengan nilai intrinsik, yang menegaskan bahwa melalui panggilan-Nya, kita berpartisipasi dalam penciptaan dan pengembangan dunia yang sedang berlangsung dalam karya dan pekerjaan Allah. 

2. Pemeliharaan Allah dan Bimbingan Allah

Doktrin pemeliharaan Allah berbicara tentang keterlibatan dan bimbingan Allah yang terus menerus di dunia dan dalam kehidupan setiap orang. J.Daryl Charles dalam tulisannya How to think vocationally menekankan bahwa bimbingan Allah dari waktu ke waktu ini membuat hidup kita menjadi bermakna dan memiliki tujuan. Hal itu menantang orang Kristen untuk melihat jalan panggilan mereka di bawah pemeliharaan Allah yang berdaulat (Roma 8:28). Dengan demikian, pencarian panggilan menjadi sebuah latihan untuk memercayai tuntunan dan pemeliharaan Allah, bahkan dalam situasi yang sulit, tidak menentu dan berubah-ubah.

3. Penebusan dan Pemulihan

Panggilan juga sangat terkait dengan doktrin penebusan dalam kekristenan. Di dalam Kristus, pekerjaan kita tidak hanya ditebus dari kutukan dosa tetapi juga diintegrasikan ke dalam tujuan penebusan Allah bagi dunia (Kolose 1:19-20). Panggilan kita menjadi jalan yang melaluinya kita berpartisipasi dalam pemulihan segala sesuatu, yang mengarah pada penebusan akhir yang ditemukan di dalam Kristus. "Pemulihan segala sesuatu" menunjukkan bahwa akan tiba saatnya ketika kerajaan Allah akan ditegakkan secara paripurna, dan semua aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, akan dipulihkan kepada kemuliaan dan tujuan Allah. Dalam teologi Kristen tentang pekerjaan, pengharapan ini memengaruhi cara kita sebagai orang percaya mengerjakan pekerjaan kita saat ini, mendorong kita untuk bekerja dengan tujuan, integritas, dan ambisi untuk merefleksikan kerajaan Allah di masa sekarang, bahkan ketika kita menantikan penggenapannya di masa depan.

4. Inkarnasi dan Kesakralan Pekerjaan

Inkarnasi Kristus menegaskan kebaikan dunia material dan nilai kerja manusia. Sebagaimana Allah telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita (Yohanes 1:14), maka pekerjaan kita sehari-hari memiliki potensi untuk memanifestasikan kehadiran dan kasih karunia Allah. Oleh karena itu, kekudusan atau kesakralan dari pekerjaan kita berakar pada inkarnasi, menggarisbawahi kekudusan dalam melayani orang lain melalui pekerjaan kita.

Aplikasi dan Implikasi Praktis

  • Kepekaan dalam Menemukan Panggilan

Mengikuti pemikiran J.Daryl Charles, mengenali panggilan seseorang adalah sebuah proses penemuan yang bertahap, yang berakar pada kesadaran akan tuntunan Tuhan dan kebutuhan dunia di sekitar kita. Proses ini melibatkan pengenalan dan pengembangan karunia, talenta, dan hasrat yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, dengan tujuan untuk melayani orang lain dan memajukan kebaikan bersama (Matius 22:37-39). 

  • Pelayanan, Penatalayanan, dan Musim-musim Panggilan

Panggilan yang sejati ditandai dengan keinginan untuk melayani orang lain dan berkontribusi pada perkembangan masyarakat. Sebagai penatalayan dari karunia yang Tuhan berikan kepada kita, kita dipanggil untuk menggunakan kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan orang lain, dengan demikian terlibat dalam ibadah melalui pekerjaan kita. 

Dalam bukunya Courage and Calling, Gordon Smith membukakan tentang musim-musim panggilan (Seasons of Calling). Gordon Smith mencatat bahwa tujuan kita berubah seiring waktu. Ketika kehidupan berkembang melalui fase-fase yang berbeda, begitu pula kehidupan profesional kita. Kita menghadapi banyak hambatan dan titik balik, seperti pertumbuhan pribadi, perpindahan karier, atau perubahan dalam kehidupan keluarga kita. Saat-saat seperti ini sangat penting dalam mendefinisikan kembali tujuan kita. Panggilan kita selalu berubah, berkembang seiring dengan perkembangan pribadi, pengalaman hidup, dan perubahan tak terduga. Seiring bertambahnya usia, bertambahnya pengetahuan, dan menghadapi tantangan, arah profesional kita sering kali berubah. 

Berpikir secara vokasional berarti merangkul perjalanan yang dinamis dan berkembang yang menggabungkan pemahaman diri kita yang paling dalam dengan pembelajaran yang berkelanjutan, tindakan yang berani, dan pengembangan karakter saat kita menavigasi fase dan tantangan hidup.

Penutup

Berpikir secara vokasional adalah sebuah konsep dinamis yang berakar pada metanarasi Alkitab: Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan, dan Penyempurnaan. Berpikir secara vokasional adalah menyadari bahwa pekerjaan kita mencerminkan kreativitas Allah (Penciptaan), mengakui kehancuran yang terjadi karena kegagalan manusia untuk taat dan percaya penuh pada otoritas dan hikmat Allah (Kejatuhan), menghidupi sifat restoratif dari pekerjaan kita sebagai bagian dari rencana penebusan Allah (Penebusan), dan mengantisipasi tujuan akhir dan pemulihan pekerjaan kita di dunia yang akan datang (Penyempurnaan). Dalam kerangka kerja ini, panggilan adalah penggunaan karunia-karunia kita yang disengajakan dan terarah, tidak hanya dalam karir tetapi juga dalam semua aspek kehidupan, yang beresonansi dengan nilai-nilai dan iman kita yang lebih dalam ketika kita menavigasi berbagai musim kehidupan dan peran sosial kita. 

Referensi:
  1. Courage and Calling - Gordon T Smith. Telah diterjemahkan oleh Literatur Perkantas Jatim
  2. God’s Transforming Work: A Restoration Job. Dapat diakses melalui https://www.theologyofwork.org/book/wheres-god-on-monday/work-in-the-bible/chapter-3-gods-transforming-work-a-restoration-job
  3. How to Think Vocationally - J. Daryl Charles. Dapat diakses melalui https://www.acton.org/pub/commentary/2019/07/24/how-think-vocationally


Administrator April 6, 2024
Share this post
FIND MORE