Antara Bisnis Tuhan dan Bisnis Saya

Oleh: Wanlie, M.Si.

“Setelah saya doakan dan gumulkan saya akan buka start up bidang pendidikan, saya tidak terpanggil jadi hamba Tuhan”. “Akhirnya saya memutuskan keluar dari pekerjaan duniawi saya untuk jadi hamba Tuhan full time.”

Membaca kutipan dua pernyataan di atas, apa yang muncul di kepala anda ? Sepertinya ada perbedaan antara ‘bisnis Tuhan’ dan ‘bisnis dunia’. Ada panggilan pada pekerjaan ‘rohani’ atau pada pekerjaan ‘sekular’. Pekerjaan ‘rohani’ menjadi hamba Tuhan full timer dianggap berada dalam hierarki kesucian tertinggi diikuti oleh aktifis rohani atau bekerja di lembaga Kristen terkait sementara pekerjaan ‘sekular’ berada di tangga bawah bahkan terbawah.

Martin Luther mengatakan: "Tidak diragukan bahwa ide bahwa melayani Tuhan seharusnya hanya terkait dengan altar gereja, bernyanyi, membaca Alkitab dan sejenisnya merupakan trik iblis yang paling merusak. Iblis dengan efektif telah menjauhkan kita dari Tuhan dengan masuknya konsep berpikir bahwa pelayanan hanya di gereja saja... " Padahal menurut Luther : "... seluruh dunia berlimpah dengan pelayanan bagi Tuhan, tidak hanya di gereja-gereja, tapi juga di rumah, dapur, bengkel, kantor, lapangan." (dikutip, O.E. Feucht, Everyone a Minister, 80).

Sebagaimana Allah yang bekerja dalam dunia, maka di mata Allah semua pekerjaan penting dan baik. Semua ranah kehidupan ini dipanggil dengan kedalaman komitmen yang sama untuk memuliakanNYA (Roma 8 : 28; 2 kor 5 : 17-20). Ketika kita melakukan apapun pekerjaan kita, ini adalah perpanjangan pekerjaan Allah dalam mendistribusikan kasih dan pemeliharaanNYA. Semua pekerjaan baik yang ada di dunia merupakan bagian pekerjaan Tuhan ---Tuhan terus bekerja dalam menciptakan, memelihara, mengubah dan membawa pada penyempurnaan. “BapaKU bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yoh 5 : 17). Semua pekerjaan di dunia ini merupakan bisnis Allah dan kita. Tidak ada pilihan antara “bisnis Tuhan dan bisnis saya” dan bukan pula merupakan pilihan melainkan satu kesatuan.

Apapun pekerjaan dan bisnis anda di dunia merupakan perpanjangan dan wujud nyata Allah yang bekerja dalam anda untuk mengubah dunia ini. Dunia yang jatuh ini telah hancur penuh dengan ketamakan, korupsi, ketidakadilan, penyalahgunaan uang dan kekuasaan serta kemalasan dan sebagainya. Maka dimanapun anda berada, apapun yang anda lakukan dapat membawa damai, anugrah yang menyelamatkan dan menumbuh kembangkan kerajaan Allah.

Sebagai seorang pengusaha maupun manajer bagaimana anda menyeimbangkan antara ‘mercy and justice’ antara tuntutan untuk membuat usaha menguntungkan tapi juga memiliki prinsip keadilan serta belas kasihan. Dan bagaimana seorang pendeta juga dapat menerapkan teguran/koreksi dibarengi kasih dan pengampunan. Inilah dimana pengalaman pribadi anda dengan anugrah Tuhan ‘go public’, sehingga berdampak nyata bagi orang orang lain di sekitar anda. Bila kita semua lakukan ini, menghidupi panggilan untuk mengintegrasikan iman dengan apapun pekerjaan kita maka kita dapat mulai membayangkan dunia dimana tiap bagian kehidupan menjadi tempat kekuasaan Allah, tempat dimana kerajaanNYA mulai menjadi nyata dan dirasakan semua orang.

Administrator February 19, 2024
Share this post
FIND MORE